Daya Beli Konsumen dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

4 min read

Bicara soal daya beli konsumen maka akan selalu erat kaitannya dengan jumlah pendapatan setiap individu. Umumnya semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi juga daya beli konsumennya. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan maka rendah juga daya belinya.

Selain pendapatan, ada berbagai faktor lainnya yang mempengaruhi kemampuan berbelanja setiap orang. Secara lebih lengkap mengenai kemampuan membeli ini akan diulas tuntas melalui artikel ini!

Apa yang Dimaksud Dengan Daya Beli Konsumen?

Sebelum masuk ke berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli, lebih dulu mari ulas seputar pengertiannya. Sederhananya istilah ini digunakan untuk menyebutkan situasi kemampuan masyarakat dalam membeli berbagai kebutuhan. Hal ini berkaitan dengan permintaan masyarakat di pasaran, dimana permintaan ini terbagi menjadi tiga macam.

Ketiganya adalah permintaan efektif artinya masyarakat memang mau dan mampu membeli suatu barang. Ada juga permintaan absolut yang artinya ada keinginan untuk memiliki sebuah barang, namun belum ada kemampuan untuk memperolehnya. Ada lagi permintaan potensial artinya orang bisa saja membeli sebuah barang, tetapi hal itu belum direalisasikan.

Berbagai jenis permintaan di atas menjadi acuan bagi para pebisnis memproduksi barang-barang untuk dijual di pasar. Menemukan pasar dengan daya beli konsumen efektif akan mempermudah tingkat kelarisan barang atau produk dari perusahaan tersebut. Paling potensial adalah pasar yang dipenuhi oleh permintaan efektif karena orang tidak perlu berpikir dua kali.

Potensi kedua adalah permintaan potensial yang membutuhkan promosi lebih kencang supaya konsumen segera melakukan pembelian. Sementara untuk permintaan absolut membutuhkan keseriusan dari konsumennya sendiri untuk memampukan diri. Sebab bagaimanapun perusahaan mempromosikan barang, jika tidak ada kemampuan membeli maka sama saja nihil.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Beli

Sekarang mari bahas satu per satu apa saja faktor yang mempengaruhi kemampuan berbelanja masyarakat. Ketika semua faktor di bawah ini telah terpenuhi dengan baik maka dengan sendirinya daya beli konsumen ikut meningkat:

  • Pendapatan Rutin

    Pendapatan tetap atau rutin per minggu, per tahun, maupun per bulan, bahkan per hari menjadi faktor kemampuan berbelanja pertama. Telah disebutkan bahwa semakin besar jumlah pendapatan maka semakin besar juga peluang atau kemampuan membeli konsumennya.

  • Harga Produk

    Harga produk turut mempengaruhi kemampuan berbelanja setiap orang. Semakin murah harganya maka semakin cepat barang laku terjual di pasaran. Apalagi jika harga murah ini didukung oleh kualitas dan fungsi yang tinggi bagi pengguna.

  • Nilai Tukar Mata Uang

    Nilai tukar mata uang turut mempengaruhi kemampuan berbelanja setiap orang. Dalam hal ini apabila barang yang dibeli melibatkan kebijakan internasional, seperti barang-barang impor. Semakin rendah kurs rupiah ke dolar maka semakin banyak orang mampu berbelanja.

  • Jumlah Penawaran dan Permintaan

    Terakhir, jumlah penawaran harus sesuai dengan jumlah permintaan, baru daya beli konsumen bisa seimbang. Jika penawaran lebih banyak dari permintaan maka perusahaan harus bersiap mengalami kerugian karena barang kemungkinan tidak habis terjual.

    Sebaliknya, saat permintaan lebih banyak dari permintaan maka ketidakseimbangan ini menciptakan ketidakpuasan di masyarakat. Ini kenapa antara keduanya harus seimbang untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan bagi pelanggan.

Indikator Penilaian Daya Beli Konsumen

Untuk menilai dan membandingkan daya beli antar konsumen satu dan lainnya harus memperhatikan indikator atau tolak ukur yang jelas. Dalam hal ini, jika bicara soal tolak ukur maka beberapa poin yang akan dijadikan landasan adalah:

  1. Kondisi Ekonomi Terkini

    Kondisi perekonomian saat ini menjadi indikator pertama yang mempengaruhi kemampuan berbelanja masyarakat. Indeks ekonomi setidaknya dipengaruhi oleh dua hal, ketersediaan barang di pasaran serta seberapa banyak lapangan pekerjaan tersedia dan terisi.

    Ketika jumlah lapangan kerja semakin banyak maka semakin banyak orang juga mendapatkan kesejahteraan dan jaminan hidup selama periode tertentu. Dengan adanya pemasukan jelas maka kemampuan belanja lebih tinggi.

  2. Ekspektasi Kondisi Ekonomi

    Ekspektasi masa depan bisa dilihat dari apa yang terjadi saat ini, seperti seberapa banyak lapangan kerja dan berbagai potensi usaha. Faktanya sekarang anak muda bisa mendapatkan uang dari dunia digital, seperti menjadi kreator konten.

    Bukan tidak mungkin kedepannya daya beli konsumen jadi lebih baik karena peran anak muda di dalamnya. Fleksibilitas sebagai kreator konten agaknya yang mempengaruhi kenyamanan dan semangat kerja anak muda.

  3. Keyakinan dari Pelanggan

    Terakhir, keyakinan pelanggan untuk membeli sebuah produk dibandingkan produk sejenis dari kompetitor. Keyakinan itu bisa dipicu oleh banyak hal, bisa karena kebutuhan dan bisa juga karena keinginan. Semakin berhasil branding produknya, semakin besar keyakinan pelanggan.

    Dari keyakinan ini nilai beli bisa semakin meningkat karena pelanggan tidak akan berpikir berulang kali untuk membeli sebuah produk. Teknik meyakinkan pelanggan bisa melalui berbagai hal, salah satunya promosi di media digital.

Pada akhirnya semakin banyak jumlah permintaan harus berbanding dengan adanya penawaran agar tercipta stabilitas ekonomi. Semakin besar daya beli konsumen maka semakin besar juga tingkat perekonomian suatu negara.

You May Also Like

More From Author