Penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau flu Singapura adalah penyakit ringan. Flu singapura pada anak merupakan salah satu penyakit menular yang umumnya terjadi pada usia di bawah 10 tahun.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackie terutama strain Coxsackievirus A16, di mana penularannya bisa melalui kontak langsung dengan cairan tubuh infektis, seperti air liru, tinja, ludah, hingga lepuh kulit.
Gejala Munculnya Flu Singapura pada Anak
Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala khas sehingga membuat buah hati tidak nyaman. Gejala tersebut antara lain:
- Kondisi ini dapat terjadi dalam 1-3 pasca terinfeksi virus.
- Kehilangan Nafsu Makan. Mulut atau tenggorokan anak akan sakit, di mana ini menyebabkannya kehilangan minat untuk makan dan minum.
- Kondisi seperti ini tentu akan sangat mengganggu kenyamanan buah hati.
- Nyeri di Bagian Perut. Gejala flu singapura pada anak kadang ada yang membuat buah hati merasa nyeri di bagian perutnya.
- Sakit Tenggorokan. Anak mungkin akan mengalami sakit pada tenggorokannya saat minum atau makan.
- Lebih Rentan Rewel. Sering kali sulit diajak beraktivitas normal karena merasa tidak nyaman pada tubuhnya.
- Munculnya Ruam Merah. Ruam merah ini sifatnya tidak gatal meskipun muncul di bagian-bagian tertentu tubuh seperti kaki, tangan, mulut. Ruam ini sering kali disertai dengan lepuhan berisi cairan yang membuat tidak nyaman.
- Batuk Pilek. Gejala ini hampir sama dengan gejala awal batuk pilek pada umumnya.
Bagaimana Cara Penularan Flu Singapura pada Anak
Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) disebabkan oleh enterovirus non-polio seperti coxsackievirus A5, A7, A9, A10, A16, B1, B2, B5, echovirus, dan lainnya. Paling ini disebabkan oleh coxsackievirus A16 (CVA 16) dan enterovirus 71 (EV71).
Enterovirus merupakan virus kecil dengan virion berdiameter 30 mm dan terdiri dari protein VP1, VP2, VP4. Masa inkubasi coxsackievirus dan entervirus ini rata-rata berkisar selama 3 hingga 6 hari dalam penelitian berjudul “Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine”.
Penelitian menyebutkan bahwa proses transmisi tersebut terjadi melalui fecal-oral, rute pernapasan, atau kontak langsung dengan secret hidung dan tenggorokan, air liur, hingga cairan vesikel terinfeksi.
Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa flu singapura pada anak ini bertahan di feses yang terinfeksi hanya sampai 5 minggu. Keberadaan enterovirus tadi akan menginfeksi manusia melalui traktus respiratorius serta sel gastrointestinal.
Virus kemudian akan bereplikasi di faring usus dan diikuti dengan multiplikasi pada jaringan limfoid serta kelenjar limfe regional. Penyebaran berlangsung selama 24 jam diikuti dengan viremia primer.
Infeksi klinis akan terus terjadi di sistem retikuloendotelial dan menyebar melalui viremia sekunder ke organ target seperti susunan saraf pusat (SSP), jantung, sampai kulit manusia. Kemudian, adanya sitolisis virus menyebabkan kerusakan saraf.
Penyebab Flu Singapura pada Anak
Penyakit yang umumnya menginfeksi anak-anak usia di bawah 10 tahun ini dapat dengan mudah disebarkan melalui lingkungan, seperti tempat penitipan anak. Meskipun begitu, penting untuk diketahui apa saja penyebabnya selain lingkungan.
1. Virus Coxsackie
Virus ini bisa menyebar melalui berbagai cara, termasuk droplet pernapasan, kontak langsung, hingga permukaan benda yang terkontaminasi dengan kotoran (feses) penderita.
Saat penderitanya bersin atau batuk, maka bisa berimbas negative pada orang di sekitarnya. Begitu juga ketika menyentuh luka kulit atau berbagi alat makan minum bisa menyebabkan penularan.
2. Lingkungan Sekitar
Sistem imunitas yang belum kebal layaknya orang dewasa menjadikan flu singapura pada anak lebih rentan terjadi. Oleh karena itu, para ahli kesehatan selalu menekankan untuk pentingnya menjaga kebersihan tangan dan lingkungan guna pencegahan dini dari virus ini.
3. Masa Inkubasi
Gejala penyakit ini biasanya muncul setelah 1-3 hari sehabis terpapar virus. Pada tahapan ini, nantinya akan menyebar melalui aliran darah menuju jaringan mulut sampai sistem pencernaan sebelum akhirnya bertambah parah, seperti menyebabkan ruam atau sariawan.
Pengobatan Flu Singapura pada Anak dan Pencegahannya
Pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala serta mencegah komplikasi, terutama dehidrasi. Meskipun tergolong penyakit ringan, orang tua disarankan memberikan obat penurun demam seperti ibuprofen untuk mengurangi demam atau nyeri pada anak.
Orang tua juga perlu memberikan cairan yang cukup, memberi makanan lunak, mengajari berkumur dengan air garam, juga istirahat dengan cukup. Selain itu, bisa juga memberikan krim anti gatal seperti calamine untuk meredakan ketidaknyamanan akibat ruam.
Dalam mencegah terinfeksi penyakit ini, maka perlu menjaga kebersihan buah hati dengan mencuci tangan secara teratur, desinfeksi lingkungan, hindari kontak dekat pengidap, menutup mulut dan hidung saat bersin, hingga isolasi diri saat sakit.
Kondisi ini tentu saja menyebabkan ketidaknyamanan pada buah hati. Berbagai gejala seperti demam, ruam, hingga sariawan bisa menjadi indikasi terserang virus coxsackie ini. Meskipun terbilang penyakit ringan, namun bila tidak ditangani bisa berakibat komplikasi.
Maka penting bagi orang tua mengenali gejala, penyebab, penularan, pengobatan, hingga pencegahan flu singapura pada anak untuk meminimalisir risiko terserang juga.