Teori mesin waktu menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi sebagian besar orang di zaman sekarang. Meskipun teori dan teknologinya belum bisa terwujud secara nyata, tetapi tidak menutup kemungkinan sebagian masyarakat yakin akan hal tersebut.
Mesin yang akan membawa manusia di zaman sekarang melakukan perjalanan waktu. Hanya ada dua pilihan, yaitu masa lalu dan masa datang. Pastinya ada beberapa teori dan kejadian sudah menjadi bukti perihal perjalanan antar masa atau time traveling tersebut.
Mesin Waktu untuk ke Masa Lalu atau Masa Depan
Memang benar, hanya ada dua pilihan saat nantinya ada teknologi di masa depan bisa melakukan time traveling. Pilihan masa lalu atau depan menjadi tujuan bagi traveler atau orang yang melakukannya. Namun demikian, Anda tentu juga ingin mengetahui perbedaan saat melakukan perjalanannya di dua zaman tersebut. Berikut penjelasannya yang masih berkaitan dengan teori mesin waktu.
-
Tujuan ke Masa Lalu Bisa Menyesatkan
Jika pilihannya ke masa lalu, tujuan utamanya tentu saja untuk memperbaiki sejarah yang sudah terjadi. Anda yang mungkin memiliki sejarah kehidupan lalu kurang baik, lalu melakukan perjalanan tersebut untuk memperbaikinya. Bagi mayoritas orang, hal tersebut menjadi impian tersendiri agar dapat memperbaiki kehidupan sekarang.
Namun demikian, teori mesin waktu dan perjalanan waktu yang paradoks bisa membuat kekacauan di masa depan. Penyebabnya adalah memperbaiki kejadian di masa lalu sama saja mengubah takdir Tuhan. Kehidupan Anda di masa lalu sudah diperbaiki, tetapi malahan berdampak negatif di masa depan.
Oleh karenanya, kondisi semacam itu memang harus dipertimbangkan matang. Jangan sampai perjalanan waktu pada masa depan menjadikan sejarah manusia kacau balau. Jadi, bisa jadi berbagai kemungkinan terjadi karena masih ada kaitannya antara masa lalu dan future.
-
2. Perjalanan Waktu ke Masa Depan Lebih Meyakinkan
Pilihan kedua dalam teori mesin waktu, pastinya melakukan perjalanan ke masa depan. Tujuannya yang paling masuk akal, yaitu ingin mengetahui kondisi di zaman tersebut, apakah lebih baik atau sebaliknya. Selain itu, Anda yang melakukannya tidak akan tersesat dan dianggap penyusup karena sangat mungkin di masa depan sudah menemukan teknologi time traveling.
Oleh karenanya, future menjadi pilihan lebih baik saat ingin melakukan perjalanannya. Namun demikian, jangan sampai membawa pulang barang, temuan, teknologi, atau ide-ide dari masa depan ke zaman sekarang. Hal tersebut juga bisa menyebabkan kekacauan kehidupan manusia. Khususnya yang berkaitan dengan senjata pemusnah, biologis, kimiawi, atau sejenisnya.
Time traveling ke masa depan bisa menjadi tonggak sejarah manusia dan dapat dimanfaatkan untuk kebaikan antar zaman. Bukan untuk mengubah atau memperbaiki sejarah, tetapi lebih mengedepankan pengembangan teknologinya.
Anda tentu hanya mampu membayangkan sambil menonton film bergenre fiksi sains saja untuk sekarang. Namun demikian, sangat mungkin teknologi mesin waktu bisa ditemukan sekaligus dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia.
Mengenal Teknologi Mesin Waktu Lebih Sederhana
Sebutan time machine atau mesin waktu lebih cenderung ke arah tujuan penjelajahan manusia dalam menembus ruang dan waktu. Penjelajahannya bisa menuju ke masa lalu atau kebalikannya, seperti yang diinginkan sesuai tujuannya. Namun sebelum bisa melakukannya, harus bisa menciptakan mesin waktunya terlebih dulu.
Sementara itu, mesin waktu tidak akan tercipta tanpa teori-teori di bidang fisika dan kimia sebagai kajian ilmu pengetahuan yang sangat erat kaitannya dengan teknologi time traveling. Oleh karenanya, imajinasi dari penulis buku atau sutradara film fiksi coba dicari kebenarannya oleh para ahli.
Anda sekalian yang sangat awam di bidang ilmu sains juga tidak ada salahnya memahami teori mesin waktu secara sederhana. Simulasinya, yaitu partikel terkecil dan sudah tidak dapat terpecah lagi hingga berwujud kuantum. Partikel tersebut tidak hanya barang atau benda mati saja, tetapi juga tubuh manusia yang akan melakukan perjalanan waktu.
Berbagai Uji Coba Sudah Dilakukan
Peneliti sebenarnya sudah melakukan berbagai uji coba untuk mewujudkan hal tersebut. Pastinya tidak mudah melakukannya karena membutuhkan alat khusus yang bisa memecah partikel hingga paling kecil. Alat yang hingga sekarang teknologinya belum ada dan masih terus dicari serta dikembangkan. Simulasi seperti itu pastinya juga membutuhkan sample atau contoh hidup.
Tikus menjadi pilihan terbaik karena selain ukurannya kecil juga struktur tubuhnya seperti manusia. Pada saat proses simulasi perjalanan waktu mulai berlangsung, kemungkinan besar bentuk manusia sudah hancur hingga menjadi partikel terkecil. Namun setelah sampai di tempat tujuan, semua partikel tubuhnya kembali menyatu.
Untuk membayangkan saja, begitu mengerikan dan jauh dari logika. Oleh karenanya, teori mesin waktu semacam itu masih menjadi tanda tanya banyak kalangan. Jika di kemudian hari para ahli benar-benar menemukan mesinnya, satu hal yang bisa dikatakan, yaitu luar biasa.
Berawal dari mimpi dan cerita-cerita fiksi, tetapi ditindaklanjuti dengan berbagai penelitian serta langkah nyata. Pastinya penemuan yang luar biasa tersebut harus bermanfaat bagi umat manusia dan jangan sampai disalahgunakan. Penemuan dari teori mesin waktu menjadi hal yang nyata untuk kebaikan manusia.