Inilah 10 Kasus Genosida Terparah di Dunia Sepanjang Sejarah

4 min read

Holocaust menjadi salah satu kasus genosida terparah sepanjang sejarah dengan estimasi korban jiwa terbesar. Sementara korban jiwa di Dafur dan Palestina diperkirakan terus bertambah dari waktu ke waktu.

Di bawah ini merupakan beberapa kasus genosida terparah yang ada di dunia sepanjang sejarah.

Daftar Kasus Genosida Terparah Akibat Kekejaman Manusia

Holocaust merupakan salah satu kasus genosida terparah sepanjang sejarah yang memakan korban jiwa hingga 11 juta jiwa. Cek kasus genosida lainnya disini!

Genosida merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sangat menghancurkan dalam skala besar. Tak hanya korban yang merasakan, tetapi kejahatan ini juga meninggalkan ketakutan jangka panjang dalam masyarakat.

Berikut beberapa kasus genosida terparah yang bisa Anda ketahui, yaitu:

1. Holocaust

Holocaust merupakan salah satu genosida paling dikenal dan brutal dalam sejarah modern. Dilakukan oleh rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler selama Perang Dunia II, Holocaust menargetkan orang Yahudi sebagai korban utama.

Diperkirakan antara 6 hingga 11 juta orang tewas dalam kamp-kamp konsentrasi, termasuk diantaranya kelompok Roma, kaum difabel, dan lawan politik. Kekejaman ini dilakukan secara sistematis dengan menggunakan teknologi dan strategi militer yang terorganisir.

2. Genosida Kamboja

Pada era 1975–1979, rezim Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot melakukan genosida terhadap rakyatnya sendiri. Dengan dalih membangun masyarakat agraris-komunis utopis, mereka membantai kaum terpelajar, etnis minoritas, dan siapa pun yang dianggap “musuh revolusi”.

Sekitar seperempat dari total populasi Kamboja kala itu kehilangan nyawa karena eksekusi, kelaparan, dan kerja paksa di ladang kematian (killing fields).

3. Holodomor

Holodomor terjadi di Ukraina antara tahun 1932–1933 saat Uni Soviet dipimpin oleh Joseph Stalin. Genosida ini dilakukan melalui kebijakan kolektivisasi paksa yang menyebabkan kelaparan massal.

Stalin menyita hasil panen petani Ukraina dan memblokade akses pangan ke daerah tersebut. Akibatnya, jutaan orang mati kelaparan. Meski sempat dibantah oleh pemerintah Soviet, kini banyak negara mengakui Holodomor sebagai bentuk genosida.

4. Revolusi Kebudayaan Tiongkok

Pada 1966–1976, Mao Zedong memimpin Revolusi Kebudayaan untuk menghapus unsur-unsur “borjuis” dari masyarakat Tiongkok. Dalam proses ini, banyak guru, intelektual, pemuka agama, dan pejabat partai dibunuh atau disiksa oleh Tentara Merah. Kekacauan sosial meluas dan menyebabkan kematian sekitar setengah hingga dua juta orang, disertai hancurnya banyak warisan budaya dan pendidikan.

5. Rwanda

Genosida Rwanda pada tahun 1994 merupakan salah satu tragedi kemanusiaan paling cepat dan mengerikan. Dalam kurun waktu hanya sekitar 100 hari, sekitar 800 ribu hingga 1 juta orang etnis Tutsi dan Hutu moderat dibunuh oleh milisi ekstremis Hutu. Dunia internasional dinilai gagal mencegah pembantaian ini meskipun berbagai peringatan telah disuarakan sebelumnya.

6. Armenia

Genosida Armenia terjadi pada masa Kekaisaran Ottoman, khususnya antara tahun 1915–1917. Pemerintah Turki Utsmani secara sistematis membunuh dan mengusir etnis Armenia melalui mars kematian di gurun, eksekusi massal, dan kekerasan seksual.

Hingga kini, Turki masih belum secara resmi mengakui genosida ini, meski banyak negara dan sejarawan telah menyatakannya sebagai tindakan genosida yang sah secara historis.

7. Darfur

Sejak tahun 2003, kawasan Darfur di Sudan barat mengalami krisis kemanusiaan besar akibat konflik antara milisi pro-pemerintah Janjaweed dan kelompok pemberontak. Serangan terhadap warga sipil, pemerkosaan massal, serta pembakaran desa-desa menyebabkan kematian sekitar 300–400 ribu orang dan jutaan lainnya mengungsi. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bahkan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Sudan saat itu, Omar al-Bashir.

8. Pembantaian Nanking

Pada tahun 1937, saat Perang Tiongkok-Jepang, pasukan Jepang menyerbu kota Nanking (Nanjing), ibu kota Tiongkok saat itu. Selama enam minggu, tentara Jepang melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil, pemerkosaan terhadap puluhan ribu wanita, dan pembakaran rumah-rumah. Jumlah korban mencapai 200 hingga 300 ribu jiwa.

Insiden ini menimbulkan trauma nasional dan hubungan diplomatik yang tegang antara Tiongkok dan Jepang hingga kini.

9. Bosnia

Genosida Bosnia terjadi selama perang di Balkan antara tahun 1992–1995, menyusul pecahnya Yugoslavia. Militer Serbia Bosnia melakukan pembersihan etnis terhadap umat Muslim Bosnia (Bosniak). Terutama dalam tragedi pembantaian Srebrenica, dimana lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim dibantai dalam waktu singkat. Konflik ini menyebabkan sekitar 100 hingga 200 ribu orang tewas dan lebih dari dua juta orang mengungsi.

10. Genosida Palestina

Sejak konflik Arab-Israel dimulai pada pertengahan abad ke-20, Palestina telah mengalami penderitaan berkepanjangan. Serangan militer, blokade, pengusiran, dan penghancuran infrastruktur sipil di Gaza dan Tepi Barat telah menyebabkan ribuan warga sipil Palestina kehilangan nyawa.

Hingga pertengahan 2025, korban tewas dari warga sipil Palestina mencapai sekitar 30 hingga 40 ribu jiwa dan terus bertambah seiring eskalasi konflik. Meskipun kontroversial secara politik, banyak pihak internasional dan organisasi HAM menganggap tindakan ini sebagai bentuk genosida modern.

Itulah beberapa kasus genosida terparah di dunia yang bisa Anda ketahui. Setiap kasus tidak hanya menciptakan angka kematian yang masif, tetapi juga menyisakan luka psikologis, sosial, dan budaya yang dalam bagi generasi penerus.

You May Also Like

More From Author